Kamis, 02 Januari 2014

Solopos: Pesta Tahun Baru, Kondom Diburu

2 Januari 2014

Suasana tahun baru masih terasa hari ini. Kembang api juga masih berdentam-dentum. Apalagi bunyi terompet.. Toat toet toet toet! bocah-bocah sukacita niup terompet. Setiap perganitan tahun pasti acaranya meriah, ramai dan heboh. Tapi saya jarang sekali menghabiskan waktu untuk malam pergantian tahun itu. Malahan banyak ngedumel. Abisnya bayi saya susah tidur karena bunyi dentam dentum kembang api dan bunyi terompet atau pernah bangun dan langsung tantrum karena kaget. 

Yah, gimana lagi, begitulah kebiasaan tahun baru. Dan saya tidak menikmatinya sama sekali. Hari ini saya baca di Harian Solopos, judulnya Pesta Tahun Baru, Kondom diburu. Tarik nafas dulu lalu membaca berita itu. miris sekali. Dinyatakan oleh penjaga apotek si kota Solo bahwa penualan kondom meningkat 100persen dibanding hari biasanya. Hal yang sama juga dinyatakan oleh penjaga minimarket, selain makanan ringan, minuman beralkohol dan kondom menjadi komoditas terlaris. Dan pembelinya kebanyakan orang muda. Penjelasan ditambah dengan pernyataaan seorang remaja yang melewatkan pergantian tahun itu dengan pesta seks bebas. Dia menyewa sebuah villa bersama teman-temannya, lalu mabuk-mabukkan dan seks bebas. Huah! 

Mungkin saya agak norak dengan berita ini tapi beneran ngenes. Pemerintah dan semua masyarakat merayakan tahun baru dengan gegap gempita. Semakin meriah setiap tahunnya, namun apakan akan semakin buruk moralitas dibalik kemeriahan itu? Kupandangi wajah kedua balitaku. Dengan lindungan Allah SWT, semoga saya bisa menjadi Ibu yang bisa membimbing mereka berjalan di norma agama yang benar. Tidak tenggelam dalam gegap gempita kemeriahan pesta. 

Aamiin