Tak terasa keluarga IIDN Solo memasuki usia 1 tahun, 14
Desember 2014. Masih belajar berdiri dengan tegak. Sejak pertemuan pertama
sampai keenam ini, para anggota keluarga yang masih berkisar belasan ini
semakin akrab dan hangat saat kumpul Kopdar. Meskipun anggotanya belasan,
suasananya meriah loh, para suami dan anak-anak bahkan si mbah (ibu saya)
pernah melengkapi kegembiraan IIDN Solo.
Komunitas ini memberi saya suntikan semangat untuk kembali
menulis. Bu Candra, Bu Ima, Mbak Ety, Uti Astutiana, Bunda Yuni, Mbak Siti Nurhasanah,
Mbak Arinta, Mbak Hana Aina, Mbak Puji Hastuti, Mbak Fitri, Mbak Fafa, Mbak
Zukhruf, masih banyak lagi punya semangat membara. Punya kebaikan yang menular. Seperti berdiri dekat
penjual parfum, mencium aroma wangi meski tak beli.
Kesan itu begitu mendalam. Ibu saya pun terkesan, saat beliau menemani ikut kopdar IIDN ke-2 di kediaman Bu Ima,
Karanganyar, beliau berkata, “Ternyata anggotanya ibu-ibu yang sederhana, ramah
dan cerdas. Ibu kira seperti arisan tempat ajang pamer ini dan itu,” seloroh
Ibu kepada saya.
Ternyata saat Kopdar ke-6, saat IIDN ulang tahun di
Ayam-ayam resto, Karanganyar, Mbak Yang (anggot anyar), berbisik seraya takjub,
“Saya kira anggotanya Ibu-ibu yang serius-serius, ternyata...” (Tolong diisi
mbak Yang, saya lupa kata penuh makna itu, Mbak Yang mbisiki sambil
senyum-senyum liat Ibu-ibu nyerbu batiknya bidan batik mbak Aan, dan ibu-ibu
penghobi selfie, qiqiqiqi)”.
Saya juga tersenyum menanggapi bisikan mbak Yang. Suasana
ulang tahun kopdar saat itu memang terasa hangat layaknya keluarga. Saling
menyemangati, merindukan dan saling berbagi ilmu. Oh ya, saat kopdar, Mbak Ety
sedang membagi ilmunya, “Cara mempercantik Blog para Ibu”.
Riuh interupsi, celetukan, menghangatkan suasana. Sekaligus
menyadarkan saya juga, ternyata saya ini gaptek luar biasa. Huhuhuhu.... Terima
kasih Ilmunya Mbak Ety.
Semoga keluarga IIDN Solo memberi manfaat kepada anggota
keluarganya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar