Minggu, 15 Maret 2015

Sate Kere yang Sugih!

      
Pertama kali berkunjung ke Solo, 2007 silam, Bapak saya minta wisata kuliner Sate Kere. Penasaran katanya, nonton Pak Bondan Winarno dengan wiskul nya, dulu kok enak sekali. Calon suami saat itu yang asli Solo, mengajak ke Sate Jeroan Sapi yang terkenal di Solo. Calonku yang paling cakep itu menunjukkan wujud nyata dari si Sate kere yang dimaksud. Adalah Sate Kere, merupakan Sate gembus. Yang terbuat dari ampas tahu. Gembus dipotong persegi panjang dan dimasak dengan bumbu bacem. Saat bapak menyantap sate kere, dahinya mengernyit. Bapak terus mengunyah sambil merasa-rasa, nyari letak kelezatannya. Hahahaha. Maklum, di Palembang tidak pernah makan gembus. Gembus gak ada di Palembang. Yang ada empek-empek. "Gimana pak?" tanyaku, "Kata Pak Bondan sih enak, Bapak lidahnya masih rasa empek-empek," katanya sambil tertawa. Hahahahaha

Selasa, 03 Maret 2015

Curhat ah, Bye-bye Baby Blues


Keluarga besar berbahagia karena kedatangan anggota baru yang lucu, imut dan menggemaskan. Iya adalah bayi. Manusia kecil yang paling suci. Keluarga, teman, kerabat pun bersuka cita menyambut kabarnya. Tak terhitung banyaknya kenalan yang datang tilik bayi. Semuanya bergembira dan mendoakan semua kebaikan pada bayi dan orang tuanya. Rumah diselimuti kebahagiaan. 

Beberapa hari dalam sukacita, tiba-tiba, sang ibunda si bayi ling-lung, disusul dengan kejang-kejang tanpa disertai demam. Kejadian tak lazim ini sontak membuatk keluarga kalang kabut. Cemas. Kuatir. Untuk sementara waktu, Ibunda terpaksa meminum obat penenang dan dilarang menyusui bayi mungil itu. 

Minggu, 01 Maret 2015

Nasi Liwet, Cabok Rambak, It's Solo!

Nah, ini dia Nasi khas Solo. Nasi Liwet. Beda dengan nasi uduk jakarta, nasi lemak melayu dan nasi gemuk Sumatera. Meski aneka nasi tersebut sama-sama dimasak dengan campuran santan. Nasi liwet ini memang menggunakan santan tapi minimalis. Gurihnya terasa tapi tidak ‘gemuk’- tidak nyata alias sumir. Justru kesumiran santan itulah ciri khasnya. Nasi yang minimalis itu ditemani dengan sambal jipang (labu siam), suwiran daging ayam kampung, telur dadar dikukus yang minimalis juga dan areh atau kumut (santan putih yang dimasak mengental) nyempluk di atas nasi liwet. Rasa yang sederhana itu berpadu dengan kumut, jipang dan telur dadar kukus menjadi rasa yang pas gurihnya. Makannya juga dengan pincuk daun pisang sambil lesehan.