Rabu, 22 April 2015

Bisulku Sayang Udunku Malang

Sore itu Mas Bagus menjemput kekasih hatinya, Ayang Cesna pulang kerja. Ayang Cesna berjalan tertatih-tatih. Kawatir yang nya sakit, Mas Bagus menanyakan gerangan penyebab kaki ayang nya sakit.

“Kenapa kaki mu, sakit tha?”

“Iya, enggak tahu ini. Ada benjolan tiba-tiba. Padahal aku gak makan makanan laut” jawab Ayang Cesna yang alergi seafood. Ia menunjukkan benjolan di lutut kirinya.

“Oalah. Ini jenenge udunan,” kata Mas Bagus enteng.

“Weee. Gak mungkin udunan. Bisulan. Apa itu? Aku ini alergi. Penyakit wong sugih. Lha udunan penyakitnya wong ndeso. Seumur hidup aku dan keluargaku gak ada riwayat udunan. Gak level,” cerocos Ayang Cesna ngeyel.


“Tenan. Aku iki udunan. Dari kecil sampe sekarang yo masih udunan., julukanku dulu Raja Udun,” 

“Aku ini minta jemput kamu sekalian tolong anterin aku ke dokter spesialis kulit langgananku. Buktikan iki bukan udunan,” Ayang Cesna tambah ngeyel.

Kemacetan di Jakarta biasanya dinikmati pasangan ini. Pacarannya bisa tambah lama. Lama di jalan. Apalagi malam bertabur bintang, tanpa awan mendung. Suasana sudah sangat mendukung untuk acara pacaran. Sayang, sepanjang jalan Ayang Cesna meringas meringis mengelus benjolnya. Mereka membisu. 

Setibanya di prakter dokter langganan Ayang Cesna, perempuan berkacamata ini langsung nyerocos tentang alergi dan benjolnya. Dokter memintanya berbaring. Dalam diam, sang dokter spesialis mengambil kapas dan membersihkan si benjolan. Setelah dibersihkan, dokter memencet benjolan itu tanpa ampun. Darah mengalir diiringi teriakan Ayang Cesna. 

"Sakit sekali dokter. Saya alergi apalagi dok?" tanya Ayang Cesna menahan sakit.

“Bukan alergi mbak, bisul,” jelas dokter.

Ayang Cesna kaget bukan kepalang mendengar kata 'Bisul'. Rasa tidak percaya menyengat lututnya. 

"Udah kubilang itu bisul alias udun," bisik Mas Bagus tersenyum puas.

"Kamukan bentar lagi jadi istriku, jadi istri raja udun ya harus udunan juga. Baru sah," lanjutnya sambil tertawa cekikikan.




Jakarta. 2007 silam








Tidak ada komentar:

Posting Komentar