Lidah buaya dan rambut. Bukan
rahasia lagi hubungan antara keduanya. Pada jaman dahulu, lidah buaya digunakan
untuk menyuburkan rambut. Tapi bagaimana cara menggunakannya langsung, Saya
sendiri gak tau. Ada yang bilang langsung diaplikasikan ke kulit kepala. Adik
sepupu dulu pernah nyobain cara tradisional ini. Waktu itu rambutnya botak
lokal. Hampir mirip sama pitak gitu. Dia rajin banget ngolesin lidah buaya ke
area yang botak itu. Setiap hari menjelang mandi sore. Hasilnya dalam waktu satu
bulan, area tersebut sudah ditumbuh rambut baru yang halus. Keren! Saya pun
jadi tergiur. Secara Saya pun punya masalah pada rambut.
Berawal pengen trendi kayak
Sancai-nya serial Meteor Garden, rambut berombak Saya disulap jadi trepes
lurus. Senang sekali waktu itu. Rambut ngembang kayak adonan kue 10 telur itu
sudah tiada. Tinggallah rambut nge-hits pada jamannya ini, sekitar 2000an
kayaknya. Efeknya wajahpun berasa lebih syantik, penampilan tambah Pe De.
Sayangnya, kesenangan itu hanya sesaat. Beberapa bulan kemudian, rambut Saya
benar-benar terlihat lebih tipis. Tapi Saya jadi sedih. Karena rambutnya tipis
akibat rontok. Saya jadi rindu sama rambut ngembang. Uh, dasar manusia! Gak ada
puasnya lu!
Demi mengembalikan masa
kejayaan rambut Saya, Saya melawan mager alias malas gerak. Cara adik sepupu
ini agak gak klik dengan jeritan hati. Lendir pada lidah buaya dan aroma
khasnya bikin enggan. Duh, duh, alhasil Saya lakoni hanya tiga kali saja.
Kemudian nyerah. Bye-bye lidah buaya.
Hingga anak kedua Saya lahir.
Cewek. Kebetulan, rambut bawaan lahir Nada,
namanya, agak tipis. Sampai usianya
tujuh tahun, rambutnya ya masih begitu saja. Bikin ibunya risau. Biasalah Ibu
sudah panggilan alam pengen dandani anak ceweknya. Berbekal ilmu pengetahuan
dari youtube, Saya mengolah lidah buaya, daging lidah buaya diblender lalu
disaring. Kemudian dipanaskan bersama VCO (Virgin Coconut Oil). Kemudian
disimpan dalam wadah bersih. Saya gunakan wadah bekas body butter yang lumayan
besar. Praktis. Sewaktu-waktu bisa digunakan. Satu hal lagi. Tak ada lendir dan
aroma khas lidah buaya lagi.
Lidah buaya + VCO baru keluar dari kulkas. Masih beku. Nyimpenya di ruang kulkas yang biasa. |
Setiap minggu Saya oleskan ramuan ini ke
kepalanya. Didiamkan sebentar, lalu dibilas sekalian mandi. Untungnya tuan
putri Saya manut aja diapa-apain Ibunya. Ramuan yang tersisa ya disimpan
lagi ke kulkas. Bisa digunakan lagi kemudian.
Setelah empat minggu rutin,
ternyata memang ada perubahannya. Rambut Nada lebih lebat. Tandanya banyak
rambut baru halus yang mulai tumbuh. Wah, gimana Ibunya gak happy, kan kalo
gitu. Eksperimennya berhasil. Sekaligus pembuktian kemanjuran lidah buaya!
Jatuh cinta dan kesengsem Saya pada si Aloe Vera.
Aloe vera emang banyak khasiatnya.
Kira-kira apalagi manfaatnya? Aloe vera bisa mengobati sengatan matahari , mempercepat penyembuhan luka,
melembabkan kulit, membantu
mengatasi jerawat. Lidah buaya juga bisa mengurangi plak gigi. Tapi yang
ini Saya belum coba. Boleh deh suatu hari nanti.
Nah, lidah buaya punya khasiat lain jika dikonsumsi langsung. Sudah sering
dengarkan, lidah buaya bisa dimakan? Yup! Saya juga penggemarnya. Biasanya lidah
buaya yang ukuran jumbo. Eh, Saya beli jadi sih. Tinggal hap-hap. Dasarnya sih
emang doyan aja. Daging lidah buaya, kan juicy terasa kres-kres dan segar.
Makin doyan lagi, setelah tau khasiatnya bagi tubuh. Bahwa, lidah buaya ini
bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Karena si lidah buaya membantu penyerapan
vitamin dan mineral esensial.
Eh, belum selesai nih
ngomongin khasiat si lidah buaya. Ternyata, dia bisa juga melancarkan pencernaan
loh. Seperti yang ada pada keterangan di kemasan Herbadrink, yang lidah buaya.
“Membantu memelihara
kesehatan fungsi pencernaan dan membantu melancarkan buang air besar”.
Lidah Buaya, Herbadrink |
Iya, itu di kemasan
minuman Herbadrink. Akhirnya, Saya coba konsumsi Herbadrink, lidah buaya. Lidah
buayanya sudah diekstrak dengan mesin berteknologi modern. Berupa bubuk
jadinya. Dalam satu kotak berisi 5 bungkus. Satu bungkus dilarutkan dengan
150ml air. Boleh panas atau dingin. Karena sugar
free ya, rasanya gak manis. Tapi gak flat.
Ada asem-asemnya gitu. Minumannya tetap cair encer. Alias tidak mengental
seperti mengandung jeli. Seperti biasa minum air, dengan sedikit aroma segar.
Encer, gak mengental. |
Setelah beberapa hari Saya
konsumsi Herbadrink, lidah buaya ini. Khasiatnya lidah buaya yo, emang jos
banget. Proses pembuangan sampai proses distribusi akhir, lancarrrr. Hihihi...
Maaf agak lebay. Karena Saya lagi proses ‘penurunan BB’, jadi BAB kudu dilancarkan.
Makin deh jatuh cinta sama
lidah buaya. Dan Herbadrinknya juga. Mungkin pengetahuan tentang lidah buaya
yang baru Saya ketahui ini hanya se-upil dari khasiatnya yang lain. Siapa yang
tau? Alam itu sudah menyediakan semua kebutuhan kita, manusia. Tinggal kita
memperlakukan alam sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar