Kamis, 09 Oktober 2014

Komitmen, Homitmen, harus Komitmen!


Berat badan (BB) adalah masalah yang penting buat saya dan banyak sahabat wanita lain. BB ini jadi isu prioritas saat naik ke mesin timbangan. Naik 1 atau 2 kilogram sudah waspada terhadap panganan sedap. Apalagi naikinys 3 kilogram, siaga satu! Makanan lezat nan berlemak langsung jadi musuh.

Masalah per 'BB'an ini sering jadi obrolan hangat kami, para wanita. Sehangat isu politik KMP Vs KIH. Sama serunya. Mulai dari cara diet, jenis diet, penyebab kegemukan dan banyak hal lagi. Bahkan ada yang memutuskan jadi vegetarian demi BB ideal. Harus ideal.

@ Cara menghitung berat badan yang ideal menggunakan Rumus:  Berat ideal tubuh = (tinggi badan seseorang – 100) x 90%.
Sebagai Contoh penyelesaian kasus: jika anda adalah seseorang dengan tinggi postur tubuh 155 cm, maka berat badan anda dapat dihitung sbb:
Berat ideal = (155-100) X 90%
Selesaikan dalam kurung dahulu: 155-100 = 55
Lalu hasilnya adalah 55 x 90%= 49,50
jadi berat badan ideal anda adalah 49,50 kg. 

- See more at: http://trik-tips-sehat.blogspot.com/2013/10/rumus-cara-menghitung-berat-badan-ideal.html#sthash.gjZZpHNY.dpuf

Dengan acuan berat badan ideal dari rumus itu, maka saya patuh dan disiplin pada timbangan. Untuk menjaga idealitas (gaya Vicky Prasetyonya ekx Zaskia gothik), butuh komitmen tinggi. Tidak mudah memang menahan nafsu godaan hidangan lezat santap. Apalagi pempek, tekwan, mie celor, pempek lenggang, pempek panggang, martabak har, martabak bangka, ehhhhh,...... Meski pun pak Bondan Winarno pernah berkata pempek ini rendah lemak jadi sia-sia tak bermakna bila 20 pempek tandas sekali kunyah (Maaf hiperbolis).

Kalau komitmen kendur, tentu timbangan akan jadi musuh abadi. "Aku tidak pernah makan nasi. Tapi kenapa masih 80 kg aja," keluh seorang kakak tersayang. Lha wong pengganti nasinya, mie celor satu porsi, dengan makanan pembuka, pempek 10, makanan penutup kue srikayo 5 mangkok dan es kacang merah semangkuk besar. Kalori seporsi nasi juga 'lewat' dibanding makanan penggantinya. 

"Mba harus komitmen untuk menjaga nafsu makan. Makan nasi 5 sendok makan saja. lauknya satu potong daging, sayur asem sepanci juga gak papa. sambel semangkok silahkan. Makanan penutupnya, rebusan jantung pisang saja. Hehehe," 

"Tapi suami saya tidak protes dengan berat badan ini," ujarnya. 

Pembelaan saudariku tercinta ini merupakan motivasinya untuk bersahabat dengan BB. Hal itu baik baginya agar tidak tertekan.. Seperti suami saya juga tidak menuntut agar sang istri kurus langsing singset keplitet. Karena saya tidak berkomimen padanya. 

Tatkala suatu hari GM di kantor saya dulu yang langsing bak super model hanya makan sesendok teh cheese cake. Biar gak ngiler, katanya. Padahal saya sudah nambah piring ketiga cheesecake. Dia berpesan, bila usiamu masih di bawah 30 tidak apa-apa manyantap semua makanan. Tapi warning bersuara mulai memasuki 30. 

Kenapa? Karena mulai usia tersebut metabolisme tubuh kita berubah. Kemampuan membakar kalori menurun. Setiap harinya berkurang 12 kalori untuk setiap tahun setelah usia 30 tahun. Dan akan menjadi lemak. Orang yang aktif berolahraga pun agak sulit menurunkan berat badan setelah usia 30 tahun. (sumber:http://brighterlife.co.id/2013/09/01/siasati-perubahan-tubuh-di-usia-30/).


Cara mencegah penimbunan lemak itu bisa dengan :
- Mengotrol porsi makan.Dengan pembakaran kalori yang berkurang, artinya harus mengurangi porsi makan. 
- Makan protein yang cukup, minimal 46 gram per hari, kira-kira sepotong daging sapi, atau sepotong paha ayam) per hari. Karena tubuh membutuhkan kalori lebih banyak untuk mencerna protein keitmbang mencerna karbohidrat. Jadi kalorinya lebih banyak hilang saat kita makan protein. 

Komitmen intinya adalah setelah usia 30 tahun, porsi makan harus dikurangi. Makan cukup ambil secentong peres nasi. (Bukan secentong nan munjung tinggi ke atas, Heheheh) Lauk satu potong saja. HIndari tamboh. Katakan cukup kepada perut. Dan jangan tergoda dengan otak-otak panggang bumbu kacang. Bolehlah kalau satu saja. Asal jangan nambah lagi.

Pengalaman naik BB hingga 23 kg setelah hamil dan melahirkan, membuat saya 'meneken kontrak' si komitmen pada hati saya. Saya tidak mau lagi merasa nyeri di pangkal paha akibat terlalu 'berlebih'. Langkah kaki terasa lebih berat dari biasanya. Nafas pun jadi tersengal-sengal.

Komitmen saya, adalahh menjaga BB tetap ideal demi kesehatan dan kenyamanan diri sendiri. Masalahnya adalah lebaran Idul Adha menyisakan banyak daging di kulkas. Jangan berfikir diberi tetangga. Mereka juga mumet menghabiskan daging itu. Subhanallah. 

Aku pasrah padamu timbangan. HIkshikshiks..... Komitmen masih ada dalam hati tapi disimpan di pojokan dulu sampai dagingnaya habis. 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar