Pertama kali melihat iklan alat pemurni air Pure It.
Langsung teringat Almarhum Bapak tercinta. Saat remaja di medio 94-an, kami
sekeluarga pindah ke rumah yang belum memiliki fasilitas pasokan air dari PAM.
Satu-satunya sumber air yang diandalkan adalah air tanah. Sayangnya air tanah
itu keruh dan berbau. Tidak memenuhi standar air layak minum. Tambahan lagi,
air tanah itu juga tidak layak untuk digunakan mencuci pakaian dan mandi.
Sebab, air meninggalkan noda kecoklatan pada pakaian. Sedang pada kulit yang
sensitif, air tanah menyebabkan gatal-gatal.
Bapak, sang Jagoanku, prihatin melihat kondisi air tanah
itu. Untuk mengatasi kesulitan air, beliau mengangkut air dari kantornya empat
sampai delapan derigen setiap hari. Tentu sudah seizin atasan beliau. Takut dituding
mencuri air. Air bersih itu hanya untuk konsumsi minum dan masak-memasak.
Pasokan mandi dan mencuci, bapak menggunakan tawas ke dalam sebuah bak besar.
Almarhum Bapak ternyata tidak puas dengan solusinya sendiri. Menurutnya air
yang ditawas membuat air berbau ‘pahit’ seperti obat.
Entah apa yang dilakukan jagoanku. Suatu hari bapak
memboyong sebuah tong bekas aspal, pasir, ijuk, dan batu-batu kali (apung),
juga batu kerikil. Beliau menyusun ijuk, pasir, batu-batuan, dari bawah sampai
setengah tong. Setelah itu air tanah dikucurkan. Saya lupa berapa lama
pemurnian air dalam tong itu berlangsung. Tau-tau air bersih yang jernih dan tak
berbau mengalir dari keran di bawah tong.
Saya dan Bapak saat itu gembira luar biasa. Bagaikan menemukan
mata air baru di musim kemarau. Air jernih itu kami rebus kemudian diminum
bersama sekeluarga. Segar! Sebenarnya
yang saya rasakan saat itu adalah kemurnian cinta kasih bapak kepada keluarga.Ternyata cara Bapak memurnikan air ini terdapat di blog orang yang bernasib sama seperti kami.
Almarhum bapak pasti
mengenang hal ini jika melihat iklan Pure It. Andaikan Pure It hadir kala itu,
tentu semuanya jadi lebih praktis. Bapak tidak susah dan lelah berpikir solusi
air keruh berbau. Tak perlu tong, ijuk dan teman-temannya. Bapak hanya perlu
mengalirkan air tanah ke dalam pure it. Dan treng
treng treng.... air jernih layak minum itu langsung bisa diteguk glek glek glek.
Ah, rindu pada Bapak jagoanku.
Cintamu semurni air Pure It.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar