Rabu, 16 Juli 2014

Semurni Air Semurni Cinta Bapak


Pertama kali melihat iklan alat pemurni air Pure It. Langsung teringat Almarhum Bapak tercinta. Saat remaja di medio 94-an, kami sekeluarga pindah ke rumah yang belum memiliki fasilitas pasokan air dari PAM. Satu-satunya sumber air yang diandalkan adalah air tanah. Sayangnya air tanah itu keruh dan berbau. Tidak memenuhi standar air layak minum. Tambahan lagi, air tanah itu juga tidak layak untuk digunakan mencuci pakaian dan mandi. Sebab, air meninggalkan noda kecoklatan pada pakaian. Sedang pada kulit yang sensitif, air tanah menyebabkan gatal-gatal.

Bapak, sang Jagoanku, prihatin melihat kondisi air tanah itu. Untuk mengatasi kesulitan air, beliau mengangkut air dari kantornya empat sampai delapan derigen setiap hari. Tentu sudah seizin atasan beliau. Takut dituding mencuri air. Air bersih itu hanya untuk konsumsi minum dan masak-memasak. Pasokan mandi dan mencuci, bapak menggunakan tawas ke dalam sebuah bak besar. Almarhum Bapak ternyata tidak puas dengan solusinya sendiri. Menurutnya air yang ditawas membuat air berbau ‘pahit’ seperti obat.

Entah apa yang dilakukan jagoanku. Suatu hari bapak memboyong sebuah tong bekas aspal, pasir, ijuk, dan batu-batu kali (apung), juga batu kerikil. Beliau menyusun ijuk, pasir, batu-batuan, dari bawah sampai setengah tong. Setelah itu air tanah dikucurkan. Saya lupa berapa lama pemurnian air dalam tong itu berlangsung. Tau-tau air bersih yang jernih dan tak berbau mengalir dari keran di bawah tong.
Saya dan Bapak saat itu gembira luar biasa. Bagaikan menemukan mata air baru di musim kemarau.  Air jernih itu kami rebus kemudian diminum bersama sekeluarga. Segar!  Sebenarnya yang saya rasakan saat itu adalah kemurnian cinta kasih bapak kepada keluarga.Ternyata cara Bapak memurnikan air ini terdapat di blog orang yang bernasib sama seperti kami. 

Almarhum bapak pasti mengenang hal ini jika melihat iklan Pure It. Andaikan Pure It hadir kala itu, tentu semuanya jadi lebih praktis. Bapak tidak susah dan lelah berpikir solusi air keruh berbau. Tak perlu tong, ijuk dan teman-temannya. Bapak hanya perlu mengalirkan air tanah ke dalam pure it. Dan treng treng treng.... air jernih layak minum itu langsung bisa diteguk glek glek glek

Ah, rindu pada Bapak jagoanku. 
Cintamu  semurni air Pure It.


  www.pureitwater.com/ID/ www.pureitwater.com/ID/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar