Rabu, 17 September 2014

Saya Ikhlas, Saya Pasrah, anak-anak sholeh-sholehah=SEFT


17 September 2014

Bagi setiap orang tua pasti sering mengalami komplikasi emosi dalam menghadapi anak-anaknya. Terkadang perubahan-perubahan kecil dalam diri mereka membuat Ibu salah paham, agak bludrek. Kadang-kadang tercetus begitu saja, “Aku harus gimana lagi menghadapi anak-anak. Argghhhhh!!!”

Idealnya, kita selalu ikhlas dan pasrah. Kenyataannya sangat sulit untuk dijalani. Apalagi saat berperan sebagai orangtua. Meskipun sudah paham dengan teori mengenai pola asuh anak (baca di buku 37 perilaku buruk orang tua, karya Ayah Edy), tapi tetap sulit dijalankan dalam kehidupan nyata.  

Saat sedang dalam kondisi labil ini, seorang adik yang berprofesi sebagai Psikolog memberi bacaan Buku SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) karya Ahmad Faiz Zainuddin, penggagas SEFT. Katanya lagi booming di dunia psikologi Indonesia. Saya gak paham dunia itu.
Dalam buku itu, dikatakan teknik SEFT aman digunakan untuk anak-anak dan tidak ada efek sampingnya. Tapi apakah SEFT itu? Menurut saya setelah baca buku ini. Ringkasnya, SEFT ini adalah suatu teknik terapi yang menggunakan unsur Spritual dalam teknik terapinya mengatasi medan pikiran yang bisa mempengaruhi kondisi emosi, kesehatan dan perilaku. 


Caranya The Set Up, The Tune In, The Tapping. Atau dengan bahasa saya, fokuskan pikiran pada berdoa dengan kata kunci, “saya Ikhlas dan pasrah”,  tune in dengan memori-memorinya, lalu mengetuk-ngetuk.

Jadi, saat saya Set Up dengan berdoa, Saya ikhlas dengan kondisi anak yang ;.... saya pasrahkan.... padaMu Ya Allah. The Tune in sambil memutar memori tentang rasa negatif itu dan memasrahkannya. Lalu The tapping, mengetuk-ngetuk bagian-bagian akupunturnya (istilah saya saja), sambil terus berdoa dan pasrah.

Saya coba praktekkan, dan hasilnya memang saya lebih tenang. Kedua anak saya juga saya terapi. Alhamdulillah mereka sekarang mudah diajak kerjasama. Dengan rangkaian SEFT bagi anak yang lumayan menganggu bagi mereka, tidak saya lakukan. Namun, pada tahapan The Set Up (berdoa) saya ucapkan di telinga mereka. Terutama saat menjelang tidur.

Doanya seperti ini, “Saya ikhlas dengan anak saya apa adanya. Saya pasrahkan kepadaMu Ya Allah, masa depannya kecerdasannya. Bagi saya dia anak yang sholeh, baik, pintar, menyayangi orangtua, adiknya, saudaranya, keluarganya, sabar, rajin, sehat dan gagah melindungi yang lemah, penolong.”

Doa ini juga saya gunakan sebagai The Set Up untuk terapi pada diri sendiri. Saya terus berdoa setiap ada waktu dan kesempatan disertai dengan zikir. Teknik ini agak mirip dengan tekniknya ustad Danu yang dulu sering tayang di TPI sekarang MNC TV. Tapi sekarang sudah tidak tayang lagi. Kuncinya pada kepasrahan dan ikhlas kita menerima ujian dan cobaan. Seketika ikhlas dan pasrah, maka alam pikiran akan merespon dengan kondisi emosi yang stabil. Saat pikiran dan emosi tenang maka perilaku pun ikut berpengaruh.

 Intinya, ikhlas dan pasrah, makan duniamu lebih tenang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar